terdiam sempurna aku disini, dipojok ruangan yang kata mas iyan 'kandang sapi'
aku tak tau bagaimana aku melukiskan resah yang tak kunjung berakhir, duka yang lelah beranjak dan luka yang tak mengering
ku kembalikan semua ini pada diriku sendiri yang memang terlalu vocal, aku akan belajaqr diam
untuk maksiat yang masih menemaniku, aku berharap allah masih memberiku kesempatan untuk bisa lepas darinya, dan kuharap rumah adalah tempat ternyaman untuk menata langkah lagi
aku tak ingin menggugat lagi.
tidak.
lelah berfikir tentang bayangnya
lelah mencoba menjadikan semua ini sempurna
aku ingin percaya, bahwa sedikit demi sedikit mimpi itu akan kutemukan dengan jalan yang lebih indah,