Sabtu, 31 Maret 2012

tentang pagi ini, perjalananku mengenangmu untuk kupahami artimu

aku tau sekeras apapun aku berusaha
kamu akan tetap ada
tapi, aku tak mau lagi terpuruk, tidak
kamu adalah kamu dihatiku, tetap pada posisi itu

namun pagi ini
aku berada dibibir pantai yang sama pernah kita pandangi bening paginya,
kutulis namamu berkali kali,
berkali kali pula ombak menghapusmu
aku tersenyum
indah bukan dunia?
kamu tetap disana, dan aku disini
kita punya pilihan masing-masing
yang masing-masingnya tidak akan pernah saling menykiti
aku percaya

aku, dan kesadaran terbaik sepanjang 5 tahun ku

'ikhlas' ucapnya menguatkan kata hatiku yang berujar sama.
tapi sungguh ini berat,,
aku berusaha, bangkit menghadirkan semua kebahagiaan yang allah berikan sepanjang kehidupanku
namun bayanganmu, harapan tentangmu dan impian serta janji yang pernah kau ucap menari bak boy and girl band diotakku
berisik tanpa makna
karna maknanya telah kuhilangkan sendiri menurutmu

maka
kurendahkan hatiku, menguburnya jauh didasar bumi agar tak lagi angkuh menyapa
agar tak lagi alpha atas segenap tanggung jawab yang harus kupikul hanya karenamu
agar aku paham bahwa dukaku taka kan menghapus semua kebahagiaan yang telah Allah berikan
agar aku paham bahwa inilah yang terbaik untukku dalam pandangan Allah hingga aku bisa mengukur sebatas apa kualitas kehidupanku yang menakjubkan

aku,, sudah tersenyum,
dengan senyuman yang sngguh membuatku bahagia

ya Allah,, sebelum tiba hariku nanti, antarkan aku bisa mempersembahkan yang terindah dalam hidup ini..
yaitu, sinarnya keinginan diri berganti dengan kerinduan untuk segera melabuhkan damai dalam rengkuhan ridhoMu.

^_^
bebek, tetaplah menemani dengan kenyamanan yang masih sama,,,

Jumat, 30 Maret 2012

kala dentang kini membisu

kerispatih said in demi cinta
Maaf.. ku telah menyakitimu
Ku telah kecewakanmu
Bahkan ku sia-siakan hidupku,
dan kubawa kau s'perti diriku
Walau hati ini t'rus menangis
Menahan kesakitan ini
Tapi ku lakukan semua demi cinta
Akhirnya juga harus ku relakan kehilangan cinta sejatiku
Segalanya t'lah ku berikan
Juga semua kekuranganku
Jika memang ini yang terbaik
Untuk diriku dan dirinya
Kan ku t'rima semua demi cinta

Jujur, aku tak kuasa, saat terakhir ku genggam tanganmu
Namun yang pasti terjadi, kita mungkin tak bersama lagi
Bila nanti esok hari
Ku temukan dirimu bahagia
Ijinkan aku titipkan kisah cinta kita selamanya


samson, tak bisa memiliki
 
Apakah yang engkau cari
Tak kau temukan di hatiku
Apakah yang engkau inginkan
Tak dapat lagi ku penuhi
Begitulah aku
Pahamilah aku

Mungkin aku tidaklah sempurna
Tetapi hatiku memilikimu sepanjang umurku
Mungkin aku tak bisa memiliki
Dirimu seumur hidupku


chrisye; lirih
Kini tlah kusadari / dirimu tlah jauh dari sisi
kutau tak mungkin kembali kuraih / semua hanya mimpi
ingin ku coba lagi / mengulang yang telah terjadi
tetapi semua sudah tak berarti / kau tinggal pergi


Adakah kau mengerti kasih / rindu hati ini
tanpa kau disisi
mungkin kah kau percaya kasih/ bahwa diri ini
inging memiliki lagi

kusadari kembali / ternyata semua khayal diri
kini kutau tak mungkin ada waktu / untuk mencintaimu la

mungkinkah kau percaya kasih / bahwa diri ini
ingin memiliki lagi
mungkinkah kau percaya kasih / bahwa diri ini
ingin memiliki
lagi...
 

 
masih menyelip do'a untuk sesuatu yang penah menguatkan
ya Allah

Kamis, 29 Maret 2012

sayonara ^_^

senyumnya getir memang, hanya aku merasa lebih ringan dengan begini
karna memang tidak akan pernah ada aku lagi dalam hidupmu
sekarang atau kapanpun

lalu hanya 3 kata
diawalai dengan ^-^
lalu sayonara
lalu ^_^


hanya aku paham,, 

Selasa, 27 Maret 2012

kadipaten 23 maret 2012

aku punya rencana untuk mu,
untuk bangkit atas diriku sendiri
untuk bertahan dan yakin bahwa memang inilah yang terbaik
apapun yang harus kulalui
itulah yang terbaik

Senin, 19 Maret 2012

sesuatu itu bernama 'cinta'

beberapa hari yang lalu, sesaat setelah kamu menjatuhkan keputusanmu

'tina, dateng ga ke nikahan agung?
ha? agung mana?
agung sospol, sama hanik'

this right? hhe, nyengir bersyukur atas kebahagiaan yang dalam pandanganku sanggup mereka 'jaga' dengan baik
namun, mataku memanas, tetesan bening itu kembali menemani, dan badai kembali bergemuruh di hatiku,,


pagi ini, setelah dengan tidak sengaja duduk didepan tV,
aa gym dan teh nini menikah kembali dan motivator terbesarnya adalah teh rini,
tersenyum, lalu otak dan hatiku kembali bersyukur,,, bahagia itu mereka jemput kembali, setengah dien yang tergadai 'mungkin' karena ketaksanggupan kini menyatu kembali untuk berjalan bersama dalam perjuangan da'wah, untuk mendekap syurga lebih hangat

kembali, mataku memanas, seketika pikiranku kembali pada mu,,

suatu ketika saat umurku belum genap 20 tahun saat jenjang awal kedewasaan yang mereka bicarakan menjemputku, 1 hal menjadi topik terpenting dalam hidupku kuutarakan pada bunda,, ia berkata ia, hanya kekanak kanakanku tak membuat ayah berkata ya hingga ketakutanku terhadap lingkunganku, berubah menjadi nyata dan membuangku jauh dari duniaku

suatu ketika diumurku yang belum genap 20 tahun, aku mendengar sebuah janji,  darimu


dan kupahami, cinta itu berlabuh sudah

cinta, kadang ia terlalu abstrak untuk dibicarakan, namun hadirmu tak perrnah hanya ada dalam hayalku, tidak!
cinta menjelaskan semua hal yang terjalani, tapi tingkahku membuatmu pergi,, -maafkan-
bersama janji,bersama harapan
namun, aku paham satu hal cinta, bahwa cinta menegarkanku untuk membuktikan padamu aku bisa kembali dan pantas untuk menempati tempatku kembali,,,

dan aku tau kekuatan itu, ada pada salah satu rasa yang Allah titipkan,
dan cinta adalah rasa itu, cinta,,,

selamat pagi cinta,, masih pada langit yang sama kita pandang

Sabtu, 17 Maret 2012

tentang aku, tentang jatuhku,tentang mimpiku

aku tak menyukai obat, tapi aku tak boleh sakit, tak ingin sakit dan tak akan sakit
jadi kumpulan butir2 pahit itu kutelan juga akhirnya

pikiranku mungkin mendesakku untuk selalu tertuju padamu, memaksaku untuk berkomunikasi lagi denganmu, menahanmu untuk tidak pergi, menangis agar semua kodok di hatiku keluar
tapi, dukamu akan lebih dalam karenaku

lalu aku mengalah, atas dasar kata 'kau ingin melihatku bahagia'tapi bahagiaku ada pada mu
sekarang, tulangku harus kupaksa bekerja,juga selku, juga hatiku, otakku, tak kusisipkan ruang untuk mu karna aku tak semua hal yang kulakukan kulandaskan padamu.. maka,, aku akan tetap tersenyum, bangkit memunguti diriku didasar jurang tebing
bukan aku bulannya tapi aku lah debu kecil itu

ehm,,, menulis tentang salahku, tentang kisah kita tak akan habis kurasa
tapi hidup harus tetap berjalan,
aku akan menggapai impian lainku dulu yang pernah ku harap akan terwujud,,,

menjadi pribadi sederhana yang luar biasa,,
bismillah,,,

Jumat, 16 Maret 2012

aku... argggggggggghhhhhhhhhhhhhhhh hufttttttttttt

Allahu robbi,,
ya Allah,,, ampuni aku,, astaghfirullahaladzim,, ya Allah,,,

berapa lama aku bergulat dengan diriku sendiri?
sudah berapa lama aku bisa tersenyum bersama mereka tapi tak tau bahwa hati-hati itu gersang,, ya Allah,, apa yang kulakukan selama ini?
berharap menjadi wanita mulia sementara disekitarku tak kubawa sedikitpun kebaikan?
ya Allah,, aku berharap bisa membangun kejayaan itu kembali namun -tanpa- kusadari aku lalai pada hal mendasar yang harusnya ku lakukan
ya Allah,, badai ini, kenapa Kau biarkan aku mengenyampingkan mereka yang butuh sedikit hangatku ya Allah?,, bukan,,bukan Kau biarkan, hanya aku terlalu tak memahami.

benarlah ketika aku minta jalan keluar padaMu, Kau berikan aku masalah 'lain' yang justru harus akulah yang menyelesaikannya, Kau pahamkan agar aku lebih bijaksana menyikapinya, agar labih kupandang dunia tidak hanya terbatas selebar kaca mata yang kugunakan.

Allah,,, alhamdulillah,,

aku mencintainya,, kutitipkan ia padaMu, aku akan kembali memintanya menjadi kaptenku suatu saat, ya Allah,, kumohon jaga ia.
dan, sampai pada hari itu, aku akan berusaha menjadi kunang-kunang di kelam yang mereka -orang2 terdekatku- anggap cahaya, aku tidak akan menjadi lilin lagi,, aku akan menjadi sesuatu dengan pendar cahayaku sendiri tanpa harus ku lukai diriku,,yang tentunya cahaya itu, cahayaku, bersumber dariMu



yasmin tempat ternyaman setelah rumah, kesalahan yang sama... mengabaikannya, menjadikannya hanya sebagi persinggahan yang harus mengerti tanpa memahaminya
 tempatku selama ini menangis ternyata membutuhkan senyumanku ya Allah, aku menyadarinya, tapi aku tak pernah berbagi, hingga pagi ini kutemukan jalan untuk ku harus memulai menata langkah, berjalan, mengobati kaki remukku, Allah,,,
titip dia padamu,, sekarang aku tak punya pilihan lain, hanya ada 1, merengkuh yasminku, menghangatkannya dengan kehangatan yang Kau titipkan,,, ijinkan ya Allah

aku akan bertahan, lalu kembali

tidak tau harus memulai dari mana bukan berarti aku harus terus2an hanyut dalam semua duka yang kulakukan sendiri, harus memaksa diri
harus
harus berusaha lebih baik
harus berusaha untuk tsiqoh pada ketentuanNYa
harus tetap berjuang

harus....
lakukan, bergerak, hati boleh menangis
cukup, cukup hanya hati, aku , allah yang tau
cukup...

ya Allah,, do'aku masih
kutata langkahku kembali
menjadi pribadi yang lebih baik kuharap
menjadi seorang wanita yang pantas untuk dihormati
dan,,
memintanya untuk kembali, mengobati lukanya yang telah mengakar, lalu meyakinkannya bahwa senyuman itu, akan kami gapai,, semoga aku punya cukup kesempatan dan waktu

ajarka aku untuk bahagia ibu,,,

ibu, belulangku rontok seketika
tidak karna apapun, kecuali hanya karna aku sendiri yang membuatnya tak mampu untuk tegak,
ibu aku ingin pulang, mendekapmu, larut dalam hangat dan ketenanganmu

kenapa aku tak bisa percaya? karna aku tak bisa dipercaya
kenapa aku tak mampu untuk bangkit sekrang? karna kakiku telah kuinjak-injak, remuk, hancur
kenapa aku harus sebegini lemahnya? karna dukaku, membayar semua khianat yang kulakukan,

ibu,,
aku ingin pulang, tapi tak punya lagi tempat untuk kembali

tapi aku harus menatap dunia ini kembali, dengan lukaku, dengan robekanku, dengan langkahku yang tak tau lagi harus kemana,
dengan bising pada pikiranku yang tak mampu untuk ku diamkan
dengan resah dan helaan nafas panjang yang acap kali menemani
dengan kepala yang selalu berat tanpa sebab...

aku tak ingin mati sebagai pecundang ibu

impian pernikahanku, aku sendiri yang menggadaikannya
aku sendiri yang membuatnya hancur
aku tak tau bagaimana cara untuk memperbaikinya yang ku tau, hanya, aku harus menjadi pribadi yang lebih baik, cukup itu bukan ibu

aku mungkin tak punya cukup cara menjelaskan pada -entah siapapun- itu kelak tentang 4 tahun terburuk dalam hidupku
aku tak pernah tau, kapan badai ini akan berakhir dan apakah kapalku cukup kuat untuk bertahan
tidak karam, tidak hancur, sekalipun karam dan hancur aku juga tak punya kekuatan untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa aku akan selamat

tapi tanpa ia menjadi kaptenku, aku tak tau apa ada kapten lain yang mampu memimpin kapalku
sebab dengan nya, dengan bersamanya, arah perjalananku jelas, ibu

Kamis, 15 Maret 2012

dibawah langit, yang sama kita pandang

meski dengan suasana yang berbeda tapi,,
langit ini
sama dengan langit yang pernah ku pandang
pada kota payakumbuh,padang,malang,maesan,surabaya,bumi ayu,brebes,depok,sunter, dan bandung

tak semua kota yang pernah kudatangi memiliki kicau burung semerdu tempat ku kini menatap langit, hanya langit yang kupandang, sama dengan langit yang juga dipandang siapapun di negri manapun.

langit yang kini kupandang dengan tatapan yang _ntahlah_ menyisakan segudang rindu pada hatiku tentang 'sesuatu' yang ingin kutangkap hanya aku tak bisa menggapai, lalu bagaiamana bisa kudekap???

jika raihan memandangi bulan dengan sejuta kata bermakna pada hatinya,
 aku dan langit yang kini kupandang,
_yang selalu kupandangi_,
membulirkan biduk kenangan dan harapan lalu membuatku berkata jujur pada hatiku
pada Robb ku,

langit yang kini masih kupandang,
yang angin menemaniku dengan sesekali berhembus memberikan kesejukan dan kadang kehangatan
memaknai langkahku pada perjalanan yang telah, sedang dan akan ku lakoni

aku tak pernah sendiri,
aku masih punya hujan dengan bau tanah,
masih dengan malam syahdu nan damai bertabur bintang, cahayanya membuat kelam menjadi sangat menarik
juga pagi  yang masih setia menemaniku
masih dengan surat cintaNya yang menenangkan
dan kenyamanan bersujud padaNya
lalu,,, dengan langit ini

langit yang kupandang, yang dibawahnya
aku berharap kamu pun memandanginya
menggilas semua pikiran yang tak sempat diperbincangkan
tentang apapun yang terucap, teryakinkan dan terjanjikan
tentang apapun yang membuatku menguat
tentang apapun yang membuat senyuman itu menemaniku

masih,
dibawah langit yang sama kita pandang

aku,, dan 22 tahun perjalanan umurku

pagi ini

'barakallah na'

lama tak begini, tak pernah malah,,
aku sendiri, melarikan diri dari keramaian dan berharap mendapat sesuatu untuk mengenal kembali hatiku

aku resah,,

berharap pada sesuatu yang jelas tak mungkin, mengambalikan semua bulir lagi jelas tak bisa
lalu kutemukan cahaya benderang yang kutinggalkan
tak perlulah risau menghantuimu

dibawah langit yang sama kita pandang,
lebih banyak orang lain yang nasibnya jauh lebih buruk dariku
namun tetap bersyukur

aku,, akan tersenyum kembali, karna kutau, dari senyuman inilah, semua mimpi akan kugapai dan kurengkuh indah ^_^

surabaya,, saat aku tak menemukan lagi damaimu

Minggu, 11 Maret 2012

pagi ini, tanpa cahaya dan keburaman lain yang menghantui

aku ga galau,, tidak aku tidak galau
hanya ingin menulis, merangkai kata untuk menghilangkan resah yang sellau menggantung diujung malamku
aku hanya harus bergerak sedikit lebih cepat
otakku memerintahkan
hanya selku serasa tak ingin berdamai,, aku ingin pergi
tapi menyadari bahwa lari bukanlah hal yang bisa membuatku dapat tegar pada bilur yang memudar ini


lalu
hanya kubiarkan jemariku menari diatas keyboard ini, anggun

Mom,, may i story something to you???


Mama,, kapan ya kita bisa kembali bercerita dalam gelap, yang memburamkan pandanganmu pada mataku yang sembab meski getar pada suaruku jelas kau rasa dan genggamanmu meyakinkan bahwa semua hal akan baik-baik saja.
Mama,, aku ingin mendekapmu, bersandar pada bulir kesederhanaan yang menenangkan dan nyaman kala gundah mengintai pada langit  hidupku,, meski tanpa kata, meski tanpa ucapan, meski hanya tatapan, meski hanya sebuah sentuhan lembutmu di kepalaku dengan sebuah senyuman dengan makna ‘tak akan habis bahagiamu  hanya karna sedikit duka yang baru saja kau rasakan..
Ahhh mama,,, aku rindu, bertukar kata denganmu, mengubah tangis ini dengan kata-kata bodoh yang kita pahami sebagai penyelesaian atas jurang yang pernah terbentang antar kita meski tak kita inginkan,,
Taukah kau mama,, aku kehilangan diriku,, 4tahun sudah, aku tak memilikinya lagi secara utuh,, aku bahkan tak mampu membaca gerakku sendiri atas risau yang selalu membadai,, mama rengkuh aku kembali dalam pelukmu yang hangat,, aku mohon,,
Aku tak punya siapapun sekarang disampingku mama,, tidak dia tidak juga dia dan juga dia bahkan aku tak punya ketenangan suaramu saat ini,, aku rindu!!! Sungguh,, kemana harus kubagi sebingkai luka  menganga ini mama? Tidak ada yang mengobatiku, tidak dia, tidak dia dan juga tidak dia, hanya terkadang nafasmu, pengorbananmu dan ingatan tentangmu menguatkanku untuk membasuh, mengobati dan sembuh dari luka ini, tapi tak cukup membuatku bertahan untuk konsisten hingga ia sembuh.
Mama, sejauh apa kau percaya bahwa aku kuat?? Apa aku memang sekuat itu? Tapi mengapa aku tak begitu kuat mama? Mengapa? Mengapa aku bahkan sangat rapuh??? Mama,, ijinkan aku kembali,, sungguh aku tak punya kekuatan lagi untuk sekedar duduk menatap cahaya dari kelamnya duniaku,, mama bolehkah aku mengakui? Aku butuh pengakuan hanya untuk menenangkanku dan meyakinkan bahwa aku masih punya mata, hati, pikiran untuk menerima cahaya dan membuat warna pada pelangi indahku kembali terlihat.
Mama aku lelah berdusta, lelah untuk terus  munafik, sungguh mama, aku lelah, hanya berharap bisa berbagi dengan seseorang yang bisa kupercaya dan tak akan pernah membuka aibku pada orang lain,, hanya berharap bisa mengakui sisi gelapku pada seseorang dan berharap ia bisa membagi kehangatan pada dingin yang membekukan semua langkahku. Mama ijinkan aku untuk bercerita, menguraikan perjalanan kehidupan ku selama 4 tahun jarak memisahkan kita. Ijinkan aku untuk jujur padamu lalu mengeksekusi semua kebohongan ini atas dukunganmu yang sudah pasti akan membuat mu murka untuk sementara waktu, mama,, belum cukupkah 4 tahun untukku menjadi pemenang dan mengakuinya? haruskah aku tetap menjadi pengcut untuk terus menangis pada pojok kamar ini, bersuara dalam perih, sendiri menyendiri?
mama,,,hangatmu
aku rindu