kita tertawa,
menyenangkan bukan? aku melihat bahagia terpancar sangat dari raut ceria diwajahmu, dan saat itu hatiku penuh dengan bunga,
indah, wangi
cerita tentang langkah kita selama ini mengalir begitu obrolan dimulai
segala tinta hitam, merah, hijau, biru semua warna dalam lembaran buku kehidupanku kau baca, mengerti lalu memahami,
begitupun aku
kita menjadi plajaran untuk perjalanan kita masing-masing
sendu, haru lalu tangis pecah
banyak hal yang telah terlewati dikebersamaan yang kita jajah
semua yang kita lewati, jalan, dedaunan, hujan itu, dan langit yang kita pandang
semua menjadi saksi dan menjadi kenangan yang pasti akan kembali berputar kala perjalanan kita jalani meski
tanpaku, atau tanpamu
sungguh sempurna interaksi antara kita
yang mungkin hanya kita yang paham
dan bait do'apun selalu mengalir kala sujudku,
sujudmu
berada dalam penghambaan terdalam
terjalin sudah rajut ikatan ini,
kita berusaha menjadi baik, agar selangkah kita padaNya
disambut seribu langkah dan dekapan hangat dariNya
kini, kua tumbuh, menguat,
akarmu menghujam pada inti bumi dan batangmu mulai menjulang pada langit bumi
angin itu pasti kuat menghajarmu bertubi
sementara aku
aku berfikir akulah yang tumbuh
tapi ternyata bibitku masih mencari lahannya
hingga
kita terpisah
hinaku, hinamu membuat kita seakan melupakan ujuang perjalanan yang telah lama kita lihat
hingga
ia memudar
dan aku tak ingin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar