Minggu, 11 Maret 2012

Mom,, may i story something to you???


Mama,, kapan ya kita bisa kembali bercerita dalam gelap, yang memburamkan pandanganmu pada mataku yang sembab meski getar pada suaruku jelas kau rasa dan genggamanmu meyakinkan bahwa semua hal akan baik-baik saja.
Mama,, aku ingin mendekapmu, bersandar pada bulir kesederhanaan yang menenangkan dan nyaman kala gundah mengintai pada langit  hidupku,, meski tanpa kata, meski tanpa ucapan, meski hanya tatapan, meski hanya sebuah sentuhan lembutmu di kepalaku dengan sebuah senyuman dengan makna ‘tak akan habis bahagiamu  hanya karna sedikit duka yang baru saja kau rasakan..
Ahhh mama,,, aku rindu, bertukar kata denganmu, mengubah tangis ini dengan kata-kata bodoh yang kita pahami sebagai penyelesaian atas jurang yang pernah terbentang antar kita meski tak kita inginkan,,
Taukah kau mama,, aku kehilangan diriku,, 4tahun sudah, aku tak memilikinya lagi secara utuh,, aku bahkan tak mampu membaca gerakku sendiri atas risau yang selalu membadai,, mama rengkuh aku kembali dalam pelukmu yang hangat,, aku mohon,,
Aku tak punya siapapun sekarang disampingku mama,, tidak dia tidak juga dia dan juga dia bahkan aku tak punya ketenangan suaramu saat ini,, aku rindu!!! Sungguh,, kemana harus kubagi sebingkai luka  menganga ini mama? Tidak ada yang mengobatiku, tidak dia, tidak dia dan juga tidak dia, hanya terkadang nafasmu, pengorbananmu dan ingatan tentangmu menguatkanku untuk membasuh, mengobati dan sembuh dari luka ini, tapi tak cukup membuatku bertahan untuk konsisten hingga ia sembuh.
Mama, sejauh apa kau percaya bahwa aku kuat?? Apa aku memang sekuat itu? Tapi mengapa aku tak begitu kuat mama? Mengapa? Mengapa aku bahkan sangat rapuh??? Mama,, ijinkan aku kembali,, sungguh aku tak punya kekuatan lagi untuk sekedar duduk menatap cahaya dari kelamnya duniaku,, mama bolehkah aku mengakui? Aku butuh pengakuan hanya untuk menenangkanku dan meyakinkan bahwa aku masih punya mata, hati, pikiran untuk menerima cahaya dan membuat warna pada pelangi indahku kembali terlihat.
Mama aku lelah berdusta, lelah untuk terus  munafik, sungguh mama, aku lelah, hanya berharap bisa berbagi dengan seseorang yang bisa kupercaya dan tak akan pernah membuka aibku pada orang lain,, hanya berharap bisa mengakui sisi gelapku pada seseorang dan berharap ia bisa membagi kehangatan pada dingin yang membekukan semua langkahku. Mama ijinkan aku untuk bercerita, menguraikan perjalanan kehidupan ku selama 4 tahun jarak memisahkan kita. Ijinkan aku untuk jujur padamu lalu mengeksekusi semua kebohongan ini atas dukunganmu yang sudah pasti akan membuat mu murka untuk sementara waktu, mama,, belum cukupkah 4 tahun untukku menjadi pemenang dan mengakuinya? haruskah aku tetap menjadi pengcut untuk terus menangis pada pojok kamar ini, bersuara dalam perih, sendiri menyendiri?
mama,,,hangatmu
aku rindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar