Rabu, 18 Januari 2012

suatu mimpi

dulu, belum terlalu lama, sekitaran 6 tahun yang lalu
aku merajut suatu harap, menjadi pribadi sederhana yang luar biasa
bukan orang yang biasa, tidak berharap diriku biasa saja. tidak!
hidup ini terlalu istimewa untuk ku biarkan mengalir saja bak air

maka, hari itu kuputuskan untuk tetap lurus menatap 'jalan' ini sempurna
saat aku memikirkan semua sejarah emas keislaman dan para pejuang yang tak akan pernah habis untuk dibicarakan, saat itu nama hijrah ku ciptakan "su'da tina as-sumayyah"
su'da seorang wanita sholehah yang mampu mejaga kehormatan diri dan kehormatan suaminya
as-sumayyah seorang ibu yang demi agamanya, demi kecintaannya pada Allah, menguatan azzamnya melihat anaknya bagai 'roti' yang dicelupkan pada minuman panas agar lebih nikmat, menyiasati kepedihan dengan tawakal hingga suaminya pun menjadi ujian terakhir yang mampu ia hadapi dengan sempurna, maka sempurna keluarganya menjadi keluarga syahid pertama dizaman Rasulullah mulia, bahkan Sang Nabi memuliakan dan mendo'akan keluarga Yatsir.
sungguh iman n islam melekat tidak hanya dalam hati, dalam kata, dalam pikiran tapi semua hal yang menjadi bagian tubuhnya adalah pengabdian dengan yakin pada Allah


ketika diskusi berlanjut pada 4 fase kehidupan manusia di mukabumi ini.
aku, berharap menjadi wanita yang tidak hanya duduk diam melihat semua hal yang terjadi
aku, berazzam menjai seorang wanita yang juga akan turun dalam kancah jihad itu
menjadi wanita kuat, menjadi wanita yang memarahi suaminya kala duduk diam menanti kabar, mendidik anaknya untuk terus berjuang
aku, akan mengantarkan orang2 yang kucintai dalam syahid yang indah..
tidak akan mudah pasti... karna sampai pada derajat itu sungguh membutuhkan kesiapan yang endarah daging
tapi aku yakin,, aku sangggup

ketika dusta mulai  merajai
keinginanku ku perkuat, sayangnya, aku belajar untuk tidak lagi mempercayai (bodoh!)
hingga beberapa orang tulus yang mengingatkan beralih, dan Allah menegur lewat kepergian

kusederhanakan harapan yang kurasa mulai melangit itu 4 tahun yang lalu
hanya menjadi seseorang yang mudah senyum, tidak lagi berpikir terlalu dalam saat mewaspadai sesuatu
punya anak asuh, berbaur untuk menyentuh hatinya,- karna sungguh aku besar dalam kasih sayang yang melimpah, bahkan sampai kini-
lalu saat mereka mulai mampu melirik dalam hatinya, berkaca pada hatinya
aku berharap mampu bercerita tentang islam yang sungguh sangat indah, meski hidayah itu milik Allah
aku yakin, tanpa pencarian hidayah tak akan datang begitu saja., dan aku berharap mampu menggiring mereka pada cahaya indah itu, belajar membaca bersama, mengaji, berdongeng tentang kuasa Allah, tentang Rasulullah, masa emas islam, masa kelam,masa jahiliah, tentang syurga dan neraka

aku berharap dalam senyuman dan tatapanku
ada keteguhan yang membuatnya tenang kala sebuah masalah melanda, dan genggaman akan menyamankannya lalu meyakinkannya bahwa semua ini akan  berlalu begitu kita berjuang untuk keluar

aku  berharap menjadi seorang istri,, yang sanggup membangunkan suamiku di sepertiga malam terakhir untuk mengingatkannya atas nikmat yang Allah berikan pada setiap desah nafas yang masih dipercayakan.
membangunkannya untuk bermuhasabah, untuk selalu memperbaiki niat dan merancang perbuatan baik apa yang hari ini harus dilakoni. berkhalwat dengan Nya untuk bersandar atas hidup yang mungkin sedikit tak kami mengerti atau sekedar menangis haru atas semua kesempatan yang Ia persembahkan dalam hidup kami
tilawah.. menyimak, saling memperbaiki, setoran hafalan,, kultum singkat
ahhh indah bukan ^^


mimpi itu,, semuanya,, masih
masih kupendam


aku tak ingin hanya menjadi seorang wanita yang menghabiskan hariku untuk mengurusi rumah tanpa makna,, meskipun ladang amalpun terbuka,, tapi hidup itubahkan tak akan bisa dibilang biasa
aku tak ingin jadi wanita biasa yang tak akan diingat dalm sejarah

aku ingin jadi wanita biasa yang dengan kesederhanaannya tercatat untuk kembali melukis islam dalm tinta emas,,
ya Allah,, kabulkanlah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar