berjalan,,
memandang
hunting sesuatu, beli makanan
pilih tempat yang cocok,, lalu duduk
lokasinya dipinggir jalan malioboro tepatnya depan shelter trans jogja didepan benteng vederburg (ntah benar tulisannya ntah ga,, easy going ajah)
persis menghadap jalan,,
(sudah lama perjalanan seperti ini tak kulakukan,, terakhir kala bersama dengan seorang kakak yang amat kucintai yang kini bermukin di Bandung,, yang dengannya hujan,, jalanan basah,, bau tanah semakin membuat hati, pikiran jiwa tenang...)
perjalanan menata hati,, suatu perjanan ruhiyah yang menyenangkan..ilike this more
kembali di tempat dudukku bersama uyung, terdiam, mulut mengunyah sementara mata berkeliaran mencari arti dan makna hidup lewat lakon lain yang sengaja dipertemukan oleh Allah... termasuk orang-orang yang kita temukan dijalan juga tentunya...
kumulai dengan menyaksikan satu persatu oarang yang berseliweran didepanku., mobil motor becak delman, keluarga, sepasang kekasih, kerudungan ataupun ga... menyenangkan
lalu beralih pada langit
_aku mencintai langit malam sama dengan aku mencintai pelangi dan hujan_
lalu suara seruling dari bambu, syahdu mengalihkan pandangaku pada sosok bersahaja yang tatapannya tenang... menghampiri, sedikit berbagi, lalu menyuguhkan.. santuuun sekali ia menolak.. ya Alah subahanallah...
dibelakang beliau,, saat musik yang beliau bawakan berada pada nada akhir, aku melihat seorang bapak (maaf) lusuh,, dengan kaki telanjang membawa dua karung besar mendekati taman itu (ga bisa disebut taman sehhh, ya banyak tempat duduk dan banyak pengunjungnya lah,, yaiyalah pasar gitu lohh) dan ternyata beliau (maaf lagi) sedikit pincang... sekelebat aku berfikir beliau (lagi lagi maaf) ehmmm peminta minta (astaghfirullahaladzimm)) tapi ternyata subhanallah, masya Allah,, beliau lewat memunguti sampah plastik dan botol minuman,, bapak setua itu, dimalam yang lumayan dingin dengan kaki bertelanjang dan kelelahan yang menggurat.. aku terkesima... masih memandangnya dari jarak <20m,, ia tersungkur sejenak... memandang bawah kakinya yang tak beralas... kesakitan.. puntung rokok sialan yang masin memerah... arggghhhhh bapak,,,duduklah disampingku,, ku bagi sedikit senyuamn yang kudapat dalam getir ku hari ini,, lalu ijinkan aku mendengar kisah hidupmu,,, Ya Allah,, sungguh aku kufur,, ampunilah...
bapak yang bertelanjang kaki,,, terimakasih,,
hari ini kemaren dua hari yang lalu dan hari sebalumnya,, aku melupakan sejenak bahasa langit dari suara lain selain ritme membosankan yang dijeritkan hatiku sendiri, namun malam ini,,, trimakasih bapak,, maaf karna aku tak sempat mengajakmu duduk disampingku,, berbagi putu dan klepon bersama, memandang langit lebih tenang, lebih nyaman
dimanapun bapak berada aku berharap Alalh memberikan kenyamanan dalam hatimu sama sepertiku malam ini bapak,,, ada kebahagiaan yang kau dapatkan mungkin saat tadi pergi atau saat beranjak pulang,, atau saat hendak melepas lelahmu
semoga bapak selalu merasa dibersamai dan bersama Allah pak,,,
aminn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar